9/11/2022

REFLEKSI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN BARU TENTANG PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

 


Assalamu alaikum wr.wb

Apa kabar, Bapak Ibu Guru Hebat, Semoga kita selalu diberikan nikmat sehat, selalu bersyukur dan tetap semangat dalam mendidik.

Sebelum saya menyampaikan kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang sudah saya pelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, perkenalkan nama saya Saifullah. Saya mulai mengajar sejak tahun 2005 sebagai guru honorer. Alhamdulilah Tahun 2022 saya di angkat menjadi guru PPPK, dan ditempatkan di SMP Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah.

Artikel ini saya tulis, supaya pembaca dan para pendidik mampu menerapkan pembelajaran di kelas secara kontekstual, nyaman dan menyenangkan sesuai pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Saya akan berbagi pengalaman belajar saya sebagai calon guru penggerak. Sebelum saya belajar modul 1.1 tentang pemikirin Ki Hadjar Dewantara yang saya terapkan dalam pembelajaran di kelas antara lain, saya meyakini bahwa siswa mempunyai karakter yang berbeda. Terkadang saya juga hanya memerintah siswa untuk melakukan suatu kegiatan tanpa memberi contoh dan ikut dalam kegiatan tersebut. Saya tidak pernah membuat kesepakatan bersama saat mengawali pelaksanaan pembelajaran. Dalam pembelajaran saya mempunyai prinsip bahwa seluruh materi harus tersampaikan, dengan target siswa harus dapat nilai baik dan minimal tercapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), akhirnya pembelajaran hanya fokus berlatih bagaimana mengerjakan soal. Dalam pembelajaran saya juga lebih sering menggunakan metode atau strategi yang bagus menurut saya tanpa memperdulikan bagaimana minat anak terhadap pelajaran, tidak pernah memperhatikan kebutuhan siswa dan tidak pernah bertanya pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan. Saya juga jarang memanfaatkan Gadget siswa untuk media pembelajaran. Saya juga tidak memperhitungkan berapa lama mereka mampu mengingat materi yang telah saya sampaikan. Dari pengalaman tersebut saya mempunyai keinginan kuat bagaimana saya bisa menghadirkan pembelajaran berpusat pada siswa dengan rasa nyaman dan menyenangkan. Siswa terampil menyampaikan ide, gagasan dan terampil dalam presentasi materi, sehinga pengetahuan yang didapat oleh siswa mampu melekat pada diri siswa sepanjang hayat.

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara Hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya adalah terjadinya perubahan pola pikir saya terhadap siswa dan pembelajaran. Sebagai guru harus bisa membaca karakter siswanya, karena setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda, ada yang cerdas bidang sains, bahasa, matematika, musik, olahraga dan lain – lain. Guru setidaknya bisa memimpin, memberi contoh, membangun semangat dan mendorong siswanya agar mampu belajar secara maksimal. Hal ini sesuai dalam semboyan KHD yakni berbunyi "Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Seorang guru adalah penggerak, didepan memberikan contoh, ditengah memberi semangat dan dibelakang mendorong untuk semangat belajar.

Siswa seharusnya diposisikan sebagai subjek pendidikan yang memegang peranan penting terhadap jalannya pembelajaran. Guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa belajar sesuai potensi, minat, bakat, dan cara belajarnya. Pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan cara ‘among’, yakni menuntun potensi anak berdasarkan budaya. Pembelajaran dilaksanakan bukan dengan tuntutan kepada anak, tetapi dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk belajar sesuai kebutuhannya sehingga tercipta kemerdekaan belajar. Ketercapain kompetensi suatu materi harus dicapai tanpa membatasi kemerdekaan belajar siswa. Sebaiknya kita sebagai guru harus melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan siswa, profil siswa, gaya belajar siswa, metode belajar seperti apa yang mereka inginkan, sehingga kita sebagai guru dapat merancang pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan siswa.

 

Pendidikan bukanlah sekedar transfer ilmu pengetahuan, tapi harus dapat membuat anak memahami dunianya dan dapat memanfaatkan pemahaman tersebut untuk kebahagiaan hidupnya. Pembelajaran tidaklah statis, namun dinamis. Perubahan-perubahan disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.  Dalam hal ini, pembelajaran harus berorientasi kepada peserta didik sesuai dengan kodrat keadaan namun tetap harus memperhatikan ketercapaian kurikulum nasional. Pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik adalah pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. 

 

Ada beberapa hal yang bisa segera saya terapkan, agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, diantaranya, pertama saya lakukan adalah berliterasi. Ibarat seorang petani maka saya harus berliterasi tentang tehnik menanam dan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Sebagai pendidik, saya harus bisa menjadi teladan, bersikap dan berpenampilan yang baik, mampu memberi semangat serta memberi dorongan dalam menanamkan pendidikan karakter. Untuk mengetahui karakteristik siswa, saya akan melakukan asesmen diagnosis mengenai potensi, minat, bakat, dan cara belajar siswa. Saya akan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, melalui penerapan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa, memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa selalu ditantang untuk dapat berpikir kritis. Dalam pembelajaran, saya akan lebih banyak memposisikan diri sebagai fasilitator yang mengarahkan anak mengembangkan potensi dirinya, dengan memberikan berbagai sumber belajar dan cara belajar yang beragam. Siswa juga akan lebih sering saya ajak berkomunikasi tentang keinginannya dalam pembelajaran, hambatan yang ditemui, dan mendiskusikan cara mengatasinya. Selanjutnya diakhir setiap pembelajaran saya akan melakukan refleksi.

Demikian kesimpulan dan refleksi penulis mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara pada modul 1.1.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kita semakin tertantang sebagai pendidik dan pengajar yang profesional. Salam guru penggerak, tergerak bergerak dan menggerakkan !

 

Wassalamu alaikum Wr. Wb.